Saturday, January 9, 2010

SePoToNg TaUhU...



ade ape dgn tauhu???
errrmmm....jom bace ; )

Lelah. Rasanya terlalu lelah untuk terus berdo'a kepada Allah.



Hari ini entah sudah kesekian kalinya aku meminta, tapi tak jua Dia mengabulkan permintaanku.


Pekan lalu, saat ku membutuhkan pertolongan Nya, Ia tak segera mengulurkan tanganNya.


Ah, jangankan yang baru-baru ini, puluhan bahkan ratusan pintaku


bulan-bulan sebelumnya, juga tahun sebelumnya, kalau kuingat-ingat,


belum juga terkabulkan.






Tapi, apa salahnya malam ini ku mencoba berdialog kembali dengan Nya,


semoga saja ia mau mendengar. Baru saja kususun jemari ini, belum


sempat baris kata-kata yang sebelumnya sudah kurangkai indah di dalam


benakku deras terburai keluar dari mulutku, mataku menangkap tajam


jemariku yang bergerak...






Astaghfirullaah ... seketika dadaku sesak.


Berdegub kencang.


Ingin kuhapus kata-kataku diatas.


Tapi sudah terlanjur tumpah.


Aku malu telah lancang kepadaNya dan menihilkan semua yang telah diberikan-Nya.


Pernahkah aku meminta kepada Nya untuk memberikan kepadaku jemari yang lengkap dan indah,


sehingga aku bisa banyak berbuat dengan kesempurnaan penciptaan ini?






Aku tak pernah meminta sebelumnya agar Ia melengkapi tanganku ini dengan jemari,


Aku juga tak pernah berdo'a untuk berbagai kesempatan hingga detik ini


aku masih bisa menggerakkan, dan menyentuh dengan jemariku ini.


Harus kusentuh lagi beberapa anggota tubuh ini.


Kemudian aku berdiri, subhanallah, aku masih bisa berdiri.


Padahal aku tak pernah sebelumnya meminta agar terus ditetapkan memiliki dua kaki sempurna, tapi Dia masih terus memberikannya.






Lalu aku berjalan, Alhamdulillah aku masih bisa berjalan.


Keluar kamar, ke ruang tengah, kulihat masih terlihat sederet makanan di meja makan, kucicipi sepotong tahu. Enak, ya enak.


Tapi kenapa aku masih bisa merasakan nikmatnya sepotong tahu?


Juga segarnya menyeruput sebotol juice buah yang kuambil dalam kulkas?


Yang pasti, tak pernah barisan kata pinta terucap tuk sekedar memohon agar tetap diberikan kemampuan merasa...


Kuterus berjalan. Ke kamar mandi. Ada air.


Kusentuh segarnya air itu. aah, sejak kapan aku merasakan kesegaran ini.


Mungkinkah ketika terlahir dulu sempat aku meminta kepadaNya agar dikaruniakan kesegaran macam ini? atau ...






Oh ya...Aku hirup udara malam yang sejuk.


Eh, apa pernah aku minta Dia tak menyetop pasokan udara untukku?


Bahkan ... aku masih hidup, aku masih hiduuup (teriakku) ...


siapa yang tahu dan bisa menerka sampai kapan aku masih bisa menikmati hidup.


Tapi yang jelas tak pernah sekalipun keluar dari mulut ini rangkaian kata:


"Allah, terima kasih atas semua nikmat Mu, sampai hari ini."






Smakin kutahu


Jika pepohonan dijadikan pena


Dan laut menjadi tinta


Niscaya takkan pernah cukup


Tuk menuliskan semua nikmat-Nya"Berbahagialah


orang yang diberi petunjuk ke dalam Agama Islam dan penghidupannya


sekedar cukup, serta ia bersikap qona'ah." (HR.Turmudji dan Nasai dari


Fudhalah bin 'Ubaid).



____________________________________________



MH : Semoga mendapat Hidayah...Ameen